Laman

Kamis, 01 Juli 2010

Pedang Malam


Sekitar delapan tahun yang lalu aku mempunyai sebuah pedang tetapi hari ini dia telah berkarat sehingga aku tidak bisa menggunakannya lagi sebagaimana mestinya. Hal itu terjadi karena aku jarang mengasahnya.
Terkadang aku teringat tentang pedang itu, maka bercucuran air mataku demi mengenang nya. Mungkinkah kembali ke masa-masa seperti itu, dimana setiap hari- saat tertentu aku berhasrat mengasahnya sehingga semakin tajam dan tajam dan... ketika ada aral melintang aku bisa menggunakannya. Dengan pedang itu lantaran aku bisa memenuhi kebutuhanku-spiritual ku tanpa harus terbelenggu dalam dalam penderitaan batin yang berlarut-larut seperti saat ini.
Aku baru menyadari betapa berharganya pedang itu bagiku setelah aku kehilangan fungsinya. Dan... aku baru menyadari betapa sulit untuk mendapatkannya kembali setelah aku mencoba memperbaikinya lagi karena selalu dihadang berbagai kesulitan yang belum pernah kubayangkan sebelumnya.
Dulu aku tidak pernah berfikir untuk memiliki sebilah pedang atau semacamnya. Namun, setelah menapaki kehidupan demi kehidupan yang penuh tantangan dan sering-nya ku dapati diriku ada kesabaran dalam menjalankan tugas dan perintah tuhan secara rutin dan terus menerus tanpa kusangka aku memiliki sebilah pedang padahal aku tidak mengharapkan-nya. Tetapi... disaat aku begitu menginginkannya dengan berbagai upaya, kenapa justru hal itu menghindar dariku.
Salahkan keinginan ini atau ini naphsu? Apapun yang terbentuk dengan disertai naphsu mengapa menjadi tidak tenang ya? (Annisa/Ngagel 1999)

"Menjaga lebih sulit ketimbang membangun".